BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Bekakang Permasalahan
Dewasa
ini HIV / AIDS berkembang disebabkan pergaulan bebas yang tidak terkontrol.
Pergaulan bebas ini menjadi tidak tabu lagi di Negara kita. Ditambah dengan
mudahnya remaja saat ini terpengaruh dengan westernisasi ketimbang melakukan
modernisasi dari segi teknologi dan pendidikan sehingga hal ini pun semakin
marak di Indonesia.
Pengawasan
orang tua yang lemah dan pengsalahan tafsiran remaja tentang “gaul” yang banyak
menyimpang, kemudian diikuti dengan kurangnya wawasan tentang pergaulan bebas
dan control sekolah yang lemah adalah contoh-contoh penyebab permasalahan ini.
Sehingga saya membuat makalah ini untuk kembali mengingatkan kita semua tentang
bahaya HIV / AIDS.
.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan pergaulan bebas saat ini ?
b. Apa
penyebab dan dampak maraknya pergaulan
bebas di Indonesia ?
c. Bagaimana
solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut ?
d. Apa
itu HIV / AIDS ?
e. Apa
perbedaan HIV dan AIDS ?
f. Bagaimana
proses perjalanan HIV / AIDS ?
g. Bagaiman
cara mencegah penularan HIV ?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat
penulisan makalah ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
diri anda sendiri agar lebih mengetahui seperti apa dan apa dampak dari
pergaulan bebas yang pada akhirnya dapat menyebabkan HIV / AIDS. Sehingga kita
tidak pernah terjerumus dalam hal-hal yang dapat merusak diri kita sendiri.
1.4. Metodologi
Materi ini bersumber
dari internet, dan dengan segala usaha dapat dijadikan sebuah makalah yang
setidaknya sedikit memberikan informasi kepada pembaca.
BAB II
GAUL TANPA HIV / AIDS
2.1.
Pengertian Pergaulan bebas
Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma
ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa.
Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
2.2.
Penyebab dan Dampak Maraknya Pergaulan
Bebas Remaja Indonesia
a. Banyak
penyebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda
tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup
remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperi pergaulan bebas dan
penggunaan narkoba yang berujung pada penyakit seperti HIV / AIDS ataupun
kematian. Berikut ini diantara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia.
·
Sikap mental yang tidak
sehat
Sikap
mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap
pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi
mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan
emosi yang dipacu dengan penganiayayaan emosi seperti pembentukan kepribadian
yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak. Yang
nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang biasa mereka
jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal yang berdampak positif,
contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
·
Pelampiasan rasa kecewaan
Yaitu
ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap
orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang
memberikan tekanan terus menerus (baik dari segi prestasi yang sering gagal
maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang
memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil
dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.
·
Kegagalan remaja menyerap
norma
Hal
ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang
sebenarnya adalah westernisasi.
b. Dampak
dari pergaulan bebas
Pergaulan
bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini
identik dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung pada HIV / AIDS. Dan
pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang
dari segala segi.
2.3.
Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah
Pergaulan bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyaluran minat dan bakat secara positif
merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan
hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering didengungkan tetap
saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya
dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Memperbaiki
cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan
yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
b. Menjaga
keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya
remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
c. Jujur
pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi diri mereka sendiri.
d. Memperbaiki
cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak
negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
e. Perlunya
remaja berfikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan.
Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “ Apa yang akan terjadi pada
diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu
yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berfikir
panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV / AIDS nantinya.
Selain
usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk
memberikan motivasi positif dan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam
kehidupan tiap remaja.
2.4. Definisi HIV / AIDS
HIV (Human Immuno deciency Virus) adalah virus yang
menyerang dan merusak system kekebalan tubuh kita, sehingga kita tidak bisa
bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita. Bila system
kekebalan tubuh kita sudah rusak atau lemah, maka kita akan terserang oleh
berbagai penyakit yang ada disekitar kita seperti TBC, diare, sakit kulit,dll.
Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS
(Acquired Immune Deciency Synrome). HIV hanya bisa hidup di dalam cairan tubuh
seperti Darah, cairan vagina, cairan sperma, air susu ibu. Penularan bisa
terjadi melalui :
·
Hubungan seks dengan orang
yang mengidap HIV / AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti
dan tidak menggunakan alat pelindung
·
Kontak darah /luka dan
transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
·
Penggunaan jarum suntik atau
jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
·
Dari ibu yang terinfeksi HIV
kepada bayi yang dikandungnya
HIV
tidak menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman, berciuman, berpelukan, makan
bersama, dan tinggal serumah.
Setelah
tiga atau enam bulan setelah masuknya virus HIV, belum tentu virus itu bisa
ditemukan dalam tubuh karena ia tersembunyi. Masa belum dilihatnya virus itu
disebut masa Jendela. Walaupun belum bisa terlihat, orang yang sudah tertular
HIV bisa menularkannya kepada orang lain. Setelah enam bulan biasanya virus
mulai dapat ditemukan/dilihat kalau orang itu menjalani tes darah. Belum ada
cara lain untuk menemukan virus selain melalui tes darah. Kalau sudah
ditemukan, maka pengidapnya disebut HIV positif. Pada masa ini, ia masih belum
bisa hidup normal dan melakukan semua kegiatan seperti biasa.
Masa
HIV positif ini bisa sampai 10 tahun kalau daya tahan tubuhnya kuat. Tetapi
bila daya tahan tubuhnya lemah maka orang tersebut bisa cepat terserang
berbagai penyakit lain.Tanda yang menyolok pada penderita AIDS adalah diare
yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan,
dan berat badan yang turun secara menyolok.
Pada
saat seperti itu orang tersebut dikatakan sudah sampai pada tahap AIDS dan
disebut orang dengan HIV / AIDS. Pada tahap AIDS ini biasanya daya tahan sudah
sangat lemah sehingga kemungkinan orang itu akan meninggal. Sampai saat ini
belum ada obat ampuh untuk membunuh virus HIV atau menyembuhkan orang dengan AIDS.
2.5.
Perbedaan Antara HIV dan AIDS
HIV / AIDS sering
dikaitkan satu sama lainnya dengan pengertian yang sama. Akan tetapi HIV dan
AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah virus yang menyerang system
kekebalan tubuh. Seseorang dapat terjangkit virus HIV, apabila virus tersebut
masuk ke dalam saluran peredaran darah. Jika tidak diatasi, maka virus ini akan
merusak system kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah terhadap
penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah yang
dinamakan AIDS.
Penderita HIV bukan berarti pengidap AIDS atau
seseorang yang akan segera mati. Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV
masih dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah
dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada system kekebalan tubuh. Dengan
pengobatan tersebut banyak penderita HIV dapat hidup sehat dan bahagia.
2.6.
Proses Berjalannya HIV / AIDS
Masa inkubasi atau
masa laten, sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang
rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala
walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan sel-sel T-4 semakin menurun. Semakin
rendah jumlah sel T-4, semakin rusak fungsi system kekebalan tubuh. Pada waktu
system kekebalan sudah dalam keadaan parah ia akan mulai menampakan
gejala-gejala AIDS. Secara singkat, perjalanan HIV / AIDS dapat dibagi 4
stadium, yaitu :
a.
Stadium pertama : HIV
Infeksi
dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya perubahan serologik ketika
antibodi terhadap virus tersebut dari negative berubah menjadi positif. Rentang
waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibodi terhadap HIV menjadi
positif disebut window periode. Lama window periode ini antara 1-3 bulan,
bahkan ada yang berlangsung sampai 6 bulan.
b.
Stadium kedua : Asimptomatik
(tanpa gejala)
Asimptomatik
berarti bahwa di dalam organ tubuh terdapat HIV tetapi tidak menunjukan
gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung rata-rata 5-10 tahun. Cairan tubuh
orang HIV yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
c.
Stadium ketiga : Pembesaran
kelenjar Limfe
Fase
ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata
(persistent generalized lymphadenopthy), tidak hanya muncul pada satu tempat
dan berlangsung lebih dari satu bulan.
d.
Stadium keempat : AIDS
Keadaan
ini disertai bermacam-macam penyakit, antara lain penyakit konstitusional,
penyakit saraf dan infeksi sekunder (Pusdiknakes, 1997 : 42).
Gejala Klinis
Menurut
Pusdiknakes (1997 : 44) gejala klinis pada stadium AIDS adalah :
a. Gejala
Utama
·
Demam berkepanjangan lebih
dari tiga bulan
·
Diare kronis lebih dari satu
bulan berulang maupun terus menerus
·
Penurunan berat badan lebih
dari 10% dalam tiga bulan
b. Gejala
minor
·
Batuk kronis selama lebih
dari satu bulan
·
Infeksi pada mulut dan
tenggorokan
·
Pembengkakan kelenjar getah
bening yang menetap diseluruh tubuh
·
Munculnya herpes zoster
berulang
·
Bercak-bercak gatal
diseluruh tubuh
Sebagian besar dari seseorang
yang terinfeksi HIV tetap tidak menunjukan gejala apapun (asimptomatik) yang
berarti bahwa mereka menjadi sakit akibat infeksi
Sebagian
kecil mengalami AIDS, sebagian lain mengalami gejala ringan, tidak selalu
menderita sakit fatal yang dinamakan ARC atau Aids Related Complex (Waluya,
1999 : 9).
Salah
satu penelitian WHO menunjukkan beberapa faktoryang mempengaruhi cepatnya
perkembangan AIDS yaitu :
a. Semakin
tua seseorang pengidap AIDS, semakin cepat dia akan sampai ke tahap HIV
b. Bayi
akan terinfeksi HIV akan sampai ke tahap AIDS
c. Orang
yang telah mempunyai gejala minor pada waktu mulai tertular HIV, akan menunjukan
gejala AIDS lebih cepat dari pada yang tanpa gejala.
Diagnosa
HIV / AIDS
Dalam
penuntun WHO tentang cara mendiagnosa AIDS, dikatakan bahwa seseorang
didiagnosa belum minimal dua gejala utama dan satu gejala minor serta jika pada
orang tersebut tidak ada alasan lain yang menyebabkan system kekebalan tubuh
menurun.
Tetapi
diagnosa HIV positif harus dipastikan lebih dulu dengan melakukan tes antibodi
HIV di Laboratorium. Selain terhadap darah, tes HIV dapat dilakukan terhadap
air liur atau urine(bukan terhadap orangnya).
Pengobatan AIDS
Sampai saat ini tidak ada penyembuhan atau pengobatan yang sempurna
untuk AIDS. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk memperpanjang hidup
seseorang yang HIV selama kurang lebih 1-2 tahun. Telah ditemukan obat
anti-retrovial seperti Azidotinidin (AZT) yang pertama kali diijinkan
pemakaiannya sebagai pengobatan di Indonesia pada tahun 1997. Obat
anti-retrovial lain dikenal dengan nama didanosin (ddl) dan diodicitosin (ddC).
Telah
dikembangkan kombinasi obat-obatan mulai dari campuran dua jenis obat, sehingga
racikan beberapa jenis. Beberapa jenis obat ramuan tersebut adalah Saquinavir,
Indinavir, Viracept, dan Ratanavir. Dikembangkan juga terapi penunjang, yaitu terapi
tanpa obat-obatan kimia, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menjaga diri agar tetap sehat. Terapi ini dapat digunakan untuk melengkapi
penggunaan obat anti-retroviral. Yang termasuk terapi penunjang tersebut antara
lain : penggunaan ramuan tradisional, tumbuh-tumbuhan, pengatur gizi pada
makanan penggunaan vitamin, makanan suplemen, serta goya, akupuntur, pijat,
olahraga dan terapi misik. Tetapi pengobatan ini juga kurang efektif, sehingga
pengobatan HIV/ AIDS yang tepat saat ini belum ditemukan.
2.7.
Cara Mencegah Penularan HIV
Cara pencegahan HIV
yang terbaik adalah dengan tidak melakukan seksual yang beresiko tinggi. Juga
menjaga agar jangan sampai cairan tubuh yang telah tercemar HIV masuk kedalam
tubuh kita.Seksolog Dr.Boyke Dian Nugraha menjelaskan bahwa penyakit HIV / AIDS
adalah salah satu penyakit mematikan yang saat ini belum ditemukan obatnya.
Menurut Kepala
Disdukcapil KB Kapuas Hulu, Drs Ibrahim M ( Kapuas Pos, hal 14), untuk lebih
mudah mengingat maka sebaiknya menggunakan rumus ABCDE, yaitu A (Abtinence)
artinya, tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B (Befaithfull)
artinya, berhubungan seks hanya dengan pasangan yang sah. C (Condom) artinya,
gunakanlah kondom apabila satu dari pasangan yang sah mengidap infeksi menular
seksual (IMS)atau HIV / AIDS. D (Drugs) artinya, hindari pemakaian narkoba
suntik. Dan E (Equipment) artinya, mintalah pelayanan kesehatan dengan
peralatan yang steril.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya solusi yang telah saya jabarkan tetap tergantung dari diri
setiap remaja untuk melakukannya atau tidak. Jika para generasi muda menginginkan
perubahan sebaiknya mereka memiliki bimbingan untuk melakukan hal yang memang
patut mereka lakukan. Itu semua kembali pada diri tiap remaja itu masing-masing
dan juga dukungan dari lingkungan, baik itu keluarga, masyarakat, ataupun
sekolah.
3.2.
Saran
Bagi para pembaca marilah kita sama-sama ikut adil dalam menerapkan
“hidup gaul tanpa HIV / AIDS”, baik dengan menjadi individu yang menjauhi
pergaulan bebas dan juga dalam memberikan motivasi kepada orang-orang di
sekeliling kita. Dalam hal ini media masa juga sangat berperan, seharusnya
media massa menampilkan hal-hal positif yang perlu dilakukan. Bukan malah
menampilkan film-film yang menunjukan hebohnya gemerlap dunia malam da maraknya
pergaulan bebas yang disalah tafsirkan merupakan suatu kebanggaan bagi para
remaja. Sehingga hal tersebut menjadi makanan sehari-hari.
Semua pihak perlu
berperan untuk menanamkan “gaul tanpa HIV / AIDS”, terutama diri Anda sendiri.!
DAFTAR PUSTAKA
sumber:
factsheet HIV/AIDS 1, Yayasan Mitra
Inti Oleh redaksi pada rabu12,26/2007/14:5
Sumber : Reid &
Costigan. Revisting “The Hidden Epidemic-a situation assessment of drug in Asia
in the conttext of HIV/AIDS, Burnet Institute & The
centre For Harm Reduction, January 2000
Depkes RI, 2005. Pedoman
Monitoring dan Perawatan Pasien HIV/AIDS dengan Antiretro viral (ARV).
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking